Sabtu, 12 Desember 2015

4 Mitos Tentang Es Krim Bagi Kesehatan

 

4 Mitos Manfaat dan Buruknya Mengkonsumsi Es Krim


Es krim sangat disukai orang dari berbagai jenjang usia. Rasanya memang enak. Kelembutan tekstur hingga rasanya yang aneka rupa membuat orang susah menolak untuk menyantapnya. Es krim juga bisa dibilang sehat lantaran memiliki bahan utama berupa susu.

Meski begitu, banyak berkembang pula mitos seputar es krim. Dikutip dari National Geographic, berikut beberapa mitos tentang es krim yang tidak sepenuhnya benar:

  • Mitos Manfaat Es krim bagi kesehatan dan buruknya membuat tubuh jadi gemuk. Hal ini adalah mitos. Dalam satu takaran saji es krim hanya akan menyumbang energi dan lemak yang jumlahnya kecil. Kurang lebih kontribusi energi hanya 10 persen dari kebutuhan energi per hari dan 15 persen untuk kebutuhan total lemak harian.
  • Es krim memicu penyakit batuk dan pilek. Es krim segera meleleh dalam mulut dan kerongkongan saat dimakan. Oleh sebab itu, es krim tidak memengaruhi suhu tubuh karena tidak terlalu dingin. Jadi anggapan tersebut hanya mitos. Batuk pilek sering disebabkan oleh serangan virus atau allergen yang memicu alergi.
  • Es krim membuat lubang pada gigi. Penyebab gigi berlubang yaitu fermentasi karbohidrat dan gula yang masih berada di dalam rongga mulut atau menempel di gigi. Disarankan  agar setelah mengonsumsi makanan, termasuk es krim,  segera berkumur. Selain itu jangan lupa gosok gigi secara teratur. Makan es krim tidak secara langsung menyebabkan gigi berlubang.
  • Makan es krim menimbulkan sakit kepala saat memakannya terlalu cepat. Kejadian yang disebut dengan brain freeze ini tidak hanya terjadi saat makan es krim. Namun makanan atau minum dingin apapun bisa menjadi pemicu. Pada saat “otak beku” itu terjadi, terjadi pendinginan sinus frontalis yang terlampau cepat. Akibatnya, terjadi nyeri lokal pada saraf. Namun teori lain menyatakan, kejadian ini dipicu penyempitan pembuluh darah di langit-langit dan belakang mulut. Hal ini mengaktifkan saraf nyeri yang melebar sampai di kepala. Belakang mulut ada saraf  sphenopalatine ganglion yang diduga sebagai penyebab otak beku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar