Senin, 25 Juli 2016

Apa itu Brexit?


Sekarang lagi banyak yang bahas BREXIT.

Tapi tau gak sih apa itu BREXIT?

BREXIT itu singkatan dari British Exit. Masih bingung? seperti kita tau Inggris masuk dalam keanggotaan Uni Eropa, dan pada tanggal 23 kemarin Inggris menggelar referendum untuk memutuskan apakah akan tetap di dalam Uni Eropa atau memutuskan keluar. Itulah yang dimaksud dengan Brexit.

Dan pada tanggal 23 Juni keluar hasil yang menyatakan bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa. Dengan hasil sebanyak 51,9 % memutuskan keluar dan 48,1 % tetap di Uni Eropa.

Sekarang pertanyaannya, kenapa Inggris mau keluar dari Uni Eropa?

Ceritanya dimulai dari tahun 1957, ketika beberapa negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Belkamu, Belgia, Italia, dan Italia membentuk Masyarakat Ekonomi Eropa sebagai dampak dari perang dunia II. Dan pada tahun 1993 dibentuklah Uni Eropa dengan anggota sebanyak 28 negara. Pada saat ini Uni Eropa bukanlah sebuah organisasi lagi, maelainkan seperti negara. Dengan memiliki mata uang, parlemen, bank sentral, dan undang-undang sendiri.

Inggris masuk Uni Eropa pada tahun 1973. Dan pada tahun 2015 Perdana Menteri Inggris David Cameron menjanjikan jika memenangkan pemilu akan mengadakan referendum untuk memutuskan nasib Inggris akan tetap di Uni Eropa atau keluar. Referendum ini bukanlah yang pertama. Pada tahun 1975, sudah diadakan referendum dengan hasilnya Inggris tetap di Uni Eropa, walaupun banyak yang tidak senang jika Inggris tetap di Uni Eropa. Selain itu banyak peraturan di Uni Eropa yang dirasa membebani masyarakat Inggris.

Ada dua pertimbangan yang dirasa tepat kenapa Inggris akhirnya memutuskan keluar dari Uni Eropa :

1. Ada iuran keanggotaan Uni Eropa yang jumlahnya sangat besar hingga miliaran dolar dan hanya sedikit masyarakat Inggris yang merasakan keuntungan bergabung di Uni Eropa

2. Prinsip Free Movement di Uni eropa, dimana prinsip tersebut membawa banyak imigran masuk dan menetap di Inggris Raya

Tentunya Brexit banyak menimbulkan dampak. Salah satu dampak yang paling terasa adalah sektor ekonomi. Mata uang Inggris, Poundsterling, terkoreksi hampir 10% ketika Brexit. Itu masih dampak jangka pendek. Secara global, tindakan Inggris juga memicu beberapa negara Eropa lainnya untuk menggelar referendum keluar dari Uni Eropa. Tercatat Perancis, Belkamu, Italia, dan Spanyol mengadakan petisi untuk menggelar referendum serupa.

Bagaimanapun juga, hubungan bilateral Indonesia dan Inggris tidak akan berubah. Hanya saja arus investasi antar negara akan sedikit terpengaruh. Hanya saja pelaku ekspor impor ke Inggris yang akan sedkit merasakan dampaknya. Jadi sekarang jika kamu mendengar Brexit atau rekan kamu ada yang bertanya kamu sudah punya jawabannya dan tidak heran lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar